Kamis, 27 Desember 2012
Larutan Dan Sifat-sifatnya
Larutan Dan Sifat - Sifatnya
Sumber : www.belajar-gratis.com
I. LARUTAN DAN SIFAT-SIFATNYA
Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih.
Komponen larutan :
Pelarut / solven, jumlahnya banyak.
Zat larut/salut, jumlahnya sedikit
II. SATUAN KONSENTRASI
Prosentase (%)
Adanya jumlah gram zat mol terlarut dalam tiap 100 gram
larutan.
Fraksi mol (x)
Adalah perbandingan jumlah mol suatu zat dalam larutan
tehadap jumlah mol seluruh zat dalam larutan.
Molalitas (m)
Adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 gram pelarut.
Normalitas (N)
Adalah jumlah gram ekivalen zat terlarut dalam tiap liter
larutan.
III.PENGENCERAN LARUTAN
Pada pengenceran larutan berlaku rumus :
V1M1 = V2M2
Keterangan:
V1 = Volume sebelum pengenceran
M1 = Konsentrasi sebelum pengenceran
V2 = Volume setelah pengenceran
M2 = Konsentrasi setelah pengenceran
Pada pengenceran terjadi pertambahan volume, sedang jumlah
zat terlarut tetap, maka
ini berakibat
M2 < M1
Untuk mencari konsentrasi campuran berlaku rumus :
V1M1 + V2M1 = V3M3
Keterangan:
V3 = volume campuran
M3 = konsentrasi campuran
IV. LARUTAN ELEKTROLIT
Larutan yang terdiri dari zat-zat yang dilarutkan ke dalam
air akan terironisasi, maka
larutan elektrolit mempunyai sifat dapat menghantar listrik.
Zat-zat yang tergolong elektrolit adalah : Asam, basa, dan
garam.
Zat-zat elektrolit terbagi 2 yaitu :
Elektrolit Kuat
Sifat sifat :
dalam air terironisasi dengan sempurna (reaksi berkesudahan)
= 1
daya listrik kuat
Contoh:
asam (asam - asam halogen)
H2SO4
HNO3, HCL
basa (basa - basa alkali)
Sr (OH)2
Ba (OH)
garam : hampir semua garam elektrolit kuat
Elektrolit Lemah
Sifat - sifat :
dalam air terironisasi sebagai reaksi keseimbangan
asam lemah punya harga Ka
basa lemah punya harga Kb
0 < < 1
daya hantar listrik lemah
Contoh:
CH3COOOH,H2CO3,H3PO4,HCN
NH4 OH, Al(OH)3, Fe(OH)3
garam: garam rangkap
IV. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Tidak tergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya
tergantung pada konsentrasi zat
terlarut.
Yang tergolong sifat koligatif yaitu :
1. Penurunan tekanan uap (P).
2. Kenaikan titik didih (Td).
3. Penurunan titik beku (Tb)
4. Tekanan Osmose ().
1. Penurunan Tekanan Uap ( P )
Menurut Rault : tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap
jenuh pelarut murninya
dikalikan dengan fraksi mol pelarutnya.
Dirumuskan :
P = Po.XB
Keterangan:
P = Penurunan tekanan
uap larutan
XB = Fraksi mol zat terlarut
2. Kenaikan titk didih ( Td )
Menurut Rault : Kenaikan titik didih larutan sebanding
dengan jumlah mol zat terlarut.
Td = m . Kd
Keterangan:
Td = kenaikan titik didih larutan
m = molalitas larutan
Kd = konstanta kenaikan titik didih molekuler
3. Penurunan Titik Beku ( Tb )
Menurut Rault : Penurunan titik beku larutan sebanding
dengan jumlah mol zat terlarut.
Tb = m . Kb
Keterangan:
Tb = penurunan titik didih larutan
m = molalitas larutan
Kb = konstanta penurunan titik didih molekuler
4. Tekanan Osmose ()
Tekanan Osmose adalah beda tekanan antara pelarut dan
larutan karena bergeraknya
molekul pelarut ke arah larutan melalui dinding semi
permiabel. Dirumuskan :
= C . R . T
Keterangan:
= Tekanan Osmose
C = konsentrasi
R = tetapan = 0,082 lt atm/mol K
Sifat Koligatif larutan Elektrolit
Senyawa elektrolit (asam, basa,garam) dalam air terurai
menjadi ion-ionnya, maka
jumlah partikel dalam larutan akan menjadi lebih besar
dibanding zat non elektrolit
karena sifat koligatif ditentukan oleh jumlah (konsentrasi)
zat terlarut, maka dengan
teorinya zat elektrolit menyebabkan sifat koligatifnya
mengalami penyimpangan.
Mudah tidaknya zat elektrolit terionisasi ditentukan oleh
derajad ionisasi ( ).
Misalnya zat A adalah elektrolit, maka larutan akan terjadi
:
Jadi jumlah seluruh partikel setelah terion
= (a - a) + n a
= a - a + n a
= a + na - a
= a { 1 + (n -1) }
Jumlah partikel sebelum terion = a mol
Jumlan partikel sesudah terion = a 1 + ( 1 + (n -1) mol
Perbandingan :
a : a { 1 + (n - 1) }
1 : { 1 + (n - 1) }
harga : { 1+ (n -1) } disebut faktor Van'Hoff
Sehingga rumus untuk kenaikan titik didih, penurunan titik
beku dan tekanan osmose untuk zat elektrolit adalah :
Td = m Kb { 1 + (n - 1)
}
Tb = m Kb { 1 + (n - 1)
}
= C RT; n : banyaknya
ion yang terjadi tiap molekul elektrolit
V. DERAJAD KESAMAAN (pH)
Untuk mentukan asam digunakan istilah derajad kesamaan (pH).
Dirumuskan :
pH = - log [H+]
pOH = - log [H-]
Menurut penelitian, air H2O bersifat eletkrolit lemah yang
dapat terionisasi
menghasilkan ion H+ dan ion H-
H2O = H+ + OH-
Dari perhitungan 25oC diperoleh:
pH + pOH = pKw
pH + pOH = 14
Catatan :
- pH larutan > 7 : larutan bersifat asam
- pH larutan < 7 : larutan bersifat basa
- pH larutan = 7 : larutan bersifat netral
1. Asam Kuat
Asam kuat dalam air terionisasi sempurna membentuk ion H+
dan ion sisa asamnya
HX -> H+ + X-
Harga pH langsung dicari dari konsentrasi ion H+ dalam
larutan :
pH = -log [H+]
2. Basa Kuat
Basa kuat dalam air terionisasi sempurna membentuk ion
positif (dari logamnya) dan ion H-
M OH -> M+ + OH-
Harga pH dicari dari konsentrasi OH- dalam larutan sehingga
diperoleh:
pOH = -long [OH-]
pH = 14 - pOH
3. Asam Lemah
Asam dalam air terionisasi sebagian, sehingga :
membentuk keseimbangan
mempunyai harga Ka
kecil
Rumus - rumus untuk basa lemah:
VI. HIDROLISIS
Adalah peruraian garam oleh air
Garam yang mengalami proses hidrolisis adalah garam yang
terbentuk dari:
Asam Lemah + Basa Kuat, tepat bereaksi (tidak ada sisa asam
lemah atau sisa basa kuatnya.
Rumus - rumus pH:
pH = 1/2 pKw + 1/2 p Ka + 1/2 log (garam)
Asam Kuat + Basa Lemah, tepat bereaksi ( tidak ada sisa asam
kuat atau sisa asam lemahnya)
Rumus mencari pH:
pH = 1/2 pKw + 1/2 pKb + 1/2 log (garam)
Asam Lemah + Basa Lemah, tepat bereaksi ( tidak ada sisa
asam lemah atau basa lemah)
Rumus mencari pH:
pH = 1/2 pKw + 1/2 pKa - 1/2 pKb -> hidrolisis total
Jika :
- Ka < Kb -> pH > 7
- Ka > Kb -> pH < 7
- Ka = Kb -> pH = 7
VII. LARUTAN BUFFER
Disebut juga larutan penyangga / larutan datar.
Sifat : mempunyai pH tetap, tidak terpengaruh oleh
pengenceran maupun penambahan asam atau basa.
Larutan Buffer terbentuk apabila :
Larutan mengandung campuran asam lemah dengan garamnya
Contoh :
CH3COOH dengan CH 3COONa
Rumus pH:
Larutan mengandung campuran basa lemah dengan garamnya
Contoh:
NH4OH dengan NH 4Cl
Rumus pH:
VIII.TEORI ASAM BASA
1. Teori Arhenius
· Asam adalah zat yang dalam pelarut air menghasilkan ion
hodrogen (H+ )
Contoh :
HCl, H2SO, HNO3, dan sebagainya
· Basa adalah zat yang dalam pelarut air menghasilkan ion
hidroksil (H- )
Contoh:
NaOH, KOH, Ca(OH) 2 ,Mg(OH)2 dan sebagainya.
2. Teori Bronsted - Lowry
· Asam adalah zat yang dapat melepaskan proton/donor proton.
· Basa adalah zat yang dapat menerima proton/aseptor proton.
Contoh:
H2O + NH3 ====== OH+ + NH3+
3. Teori Lewis
· Asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron.
· Basa adalah zat yang dapat melepas pasangan elektron.
Contoh:
NH3 + H+ ® NH3+
IX. KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
Kelarutan (Solubility) adalah banyaknya mol zat yang
terlarut tiap liternya (disingkat S). Zat elektrolit yang sukar larut,
membentuk sistem kesetimbangan.
Misalnya Am Bn adalah elektrolit, maka :
(Am Bn) adalah suatu konstanta yang disebut Ksp.(hasil kali
kelarutan) yaitu hasil kali
konsentrasi ion-ion zat elektrolit saat tetap jenuh.
Jadi :
Ksp = [A+n]m . [B-m]n
Ingat :
Jika hasil kalii konsentrasi ion-ion > Ksp, maka larutan
lewat jenuh (terjadi endapan).
Jika hasil kalii konsentrasi ion-ion < Ksp, maka larutan
belum jenuh (tidak terjadi endapan).
Jika hasil kali konsentrasi ion-ion = Ksp, maka larutan
tepat jenuh.
Contoh :
Hubungan kelarutan dan Hasil Kelarutan
Ksp = (n - 1)n - 1 Sn
Keterangan:
S = kelarutan dalam molar
n = jumlah mol ion dari zat elektrolit; untuk n = 2, Ksp =
S2
n = 3, Ksp = 4 S3
n = 4, Ksp = 27 S4
X. PENGARUH ION SEJENIS
Pada kesetimbangan elektrolit yang sukar larut, jika
ditambah asam, basa atau garam
yang mengandung ion sejenis dengan elektrolit tersebut, maka
kesetimbangan akan
bergeser ke arah pembentukan endapan atau akan memperkecil
kelarutan elektrolit
tersebut.
Contoh :
Ke larutan AgCl paling besar jika AgCl di larutkan dalam :
a) HCl. 0,005 M
b) BaCl2 0,1 M
c) AgNO3 0,1 M
d) Air
Jawab :
Kelarutan AgCl paling besar dalam air, sebab air tidak
mengandung ion sejenis.
Kelarutan AgCl paling kecil dalam larutan BaCl 2 0,1 M air,
sebab larutan mengandung ion sejenis (yaitu Cl- )dengan konsentrasi terbesar
yaitu
[Cl + ] = 0,2 M
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar